
Cegah Perang Dunia III, China-Rusia Kompak Tuntut Israel Hentikan Serangan ke Iran
Beijing/Moskow, 21 Juni 2025 — Di tengah meningkatnya eskalasi militer antara Israel dan Iran, dua kekuatan besar dunia — China dan Rusia — menyuarakan sikap tegas menuntut agar Israel segera menghentikan serangan militernya terhadap Iran. Kedua negara memperingatkan bahwa konflik berkepanjangan ini bisa memicu krisis global yang berisiko menjurus ke Perang Dunia III.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Jumat malam, Kementerian Luar Negeri China dan Rusia menyerukan “gencatan senjata segera” dan meminta semua pihak menahan diri. Pernyataan ini muncul setelah Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap fasilitas yang diduga milik Garda Revolusi Iran di Suriah dan wilayah barat Iran.
“Tindakan militer sepihak oleh Israel tidak hanya membahayakan stabilitas kawasan, tetapi juga bisa menyeret kekuatan besar dunia ke dalam konfrontasi langsung,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.
Dari Moskow, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menegaskan bahwa Rusia tidak akan tinggal diam jika konflik ini membesar. Ia menyebut langkah Israel sebagai “provokasi berbahaya” yang melanggar hukum internasional dan Piagam PBB.
“Kami menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk segera bersidang dan mengambil tindakan terhadap tindakan agresif Israel,” ujar Lavrov dalam konferensi pers di Kremlin.
Upaya Menengahi dan Redam Ketegangan
China dan Rusia juga mengajukan proposal bersama untuk membentuk “Forum Perdamaian Regional” yang akan mempertemukan Iran, Israel, dan negara-negara Arab terkait. Beijing menyatakan siap menjadi tuan rumah dalam waktu dekat.
Langkah diplomatik ini didukung oleh beberapa negara non-blok dan anggota BRICS, yang khawatir konflik terbuka antara Israel dan Iran akan mengganggu jalur perdagangan global, termasuk pasokan energi dari Timur Tengah.
Respons Israel dan AS
Hingga berita ini diturunkan, Israel belum memberikan respons resmi atas desakan China dan Rusia. Namun, seorang pejabat senior Israel yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa “keamanan nasional Israel tidak akan ditentukan oleh tekanan asing,” mengindikasikan bahwa operasi militer akan tetap berlanjut jika ancaman dari Iran belum dinetralisasi.
Sementara itu, Amerika Serikat, sekutu utama Israel, bersikap lebih berhati-hati. Gedung Putih menyatakan mendukung hak Israel untuk membela diri, namun menyerukan “penahanan strategis” dan mendesak dialog internasional untuk mencegah perluasan konflik.
Bayang-Bayang Perang Besar
Pengamat internasional menyebut langkah China dan Rusia ini sebagai upaya menegaskan pengaruh global mereka dalam urusan geopolitik, sekaligus memperkuat citra sebagai penyeimbang dominasi Barat. Namun, banyak yang memperingatkan bahwa jika ketegangan ini terus meningkat dan negara-negara besar mulai terlibat langsung, risiko pecahnya konflik berskala global menjadi semakin nyata.
Dengan situasi yang terus berubah setiap jam, dunia kini menatap ke Dewan Keamanan PBB dan menunggu apakah akan ada intervensi diplomatik besar untuk menahan konflik sebelum terlambat.
Sumber : Tribunnews.com